Minggu, 12 Februari 2023

Ansible In Rhel 9

Hello Temen-temen, jadi kali ini aku mau bawain materi mengenai Ansible pada Linux nih!! Simak dengan baik yaaa!


Sebelumnya, tahukah kalian apa itu Ansible? nah, dalam dunia IT Ansible adalah sebuah provisioning tool yang dikembangkan oleh RedHat. Dimana kamu dapat mencatat setiap proses deployment ataupun konfigurasi yang biasa dilakukan berulang - ulang terhadap beberapa server. 

Misal saat pertama kali kita memasang Red Hat Server di 10 mesin, maka kita akan melakuan apt-get update serta memasang beberapa komponen seperti PHP5 dan Apache2. Sebenarnya tidak akan menjadi masalah, bila kita hanya melakukan sedikit hal. Tapi bayangkan bila harus melakukan konfigurasi yang cukup kompleks dan dilakukan secara berulang - ulang ke 10 mesin tersebut. Nah simplenya, Ansible ini memudahkan kita untuk mengelola para server tersebut yaa temen-temen. 

Disini saya akan mencoba beberapa fungsi Ansible, contohnya :

1. Installation Telnet In 2 Server

Jadi kita akan mencoba menginstall Telnet pada 2 Server sekaligus, pada langkah pertama yang harus kalian lakukan yaitu menyambungkan IP address pada server dan client, nah disini kita harus bisa meng-connecting kan kedua IP tersebut, jika kedua IP nya sudah terconnect satu sama lain maka hasil output yang keluar akan seperti gambar dibawah ini


kemudian di langkah ke-2 kita membuat script yml untuk menginstall si telnet tersebut, dengan command "sudo nano install-telnet.yml" dan buatlah script seperti dibawah ini. 

lalu jika sudah membuat script tersebut, di langkah ke-3 kita akan mencoba untuk menginstall si telnet tersebut menggunakan command "ansible-playbook install.-telnet.yml" dan jika berhasil maka hasil outputnya akan seperti dibawah ini. 

Nah, jika sudah seperti ini maka kita berhasil menginstall Telnet pada ansible yaa teman-teman!! 

2. How To Check Filesystem Usage In The Target      Hosts

Diurutan ke-2 kita akan mencoba mengecek Filesystem usage di target hosts. Pada langkah pertama, kita akan membuat script Filesystem usage menggunakan command "sudo nano filesystem-usage. yml" lalu kita membuat script seperti dibawah ini. 

lalu hasil output dari script tersebut akan seperti dibawah ini. 


3. Creat User In Target Hosts

Kemudian kita akan membuat User pada target Hosts. Sama seperti sebelumnya, untuk membuat user ini, kita juga perlu membuat script yml menggunakan command "sudo nano creat-user.yml" lalu edit Script tersebut seperti dibawah ini. 

Lalu hasil output dari script diatas akan seperti dibawah ini. 


jika hasil outputnya sudah seperti diatas berarti si script yang kita buat sudah sesuai dan berhasil membuat user pada target hosts. 

4. How to change the telnet to destination port

nah, selanjutnya kita akan mengubah telnet pada port tujuan, sama seperti sebelum-sebelumnya, kita akan membuat sebuah script, menggunakan command "sudo nano check_Telnet.yml" kemudian kita edit si script tersebut seperti ikutan dibawah ini. 


Kemudian, jika inputan tersebut berhasil, maka hasil output yang akan keluar seperti dibawah ini. 



Nah, jika hasil outputnya sudah seperti ini berarti script yang kita buat telah berhasil mengubah ke port tujuan yang diinginkan. 

5. The Difference Between AWX and Ansible Tower

• AWX merupakan
AWX adalah singkatan dari “Ansible Web eXecutable” adalah proyek free and open-source yang memungkinkan Anda untuk mengelola dan mengontrol proyek Ansible dengan mudah. AWX menyediakan user interface berbasis web, REST API yang kuat dan memungkinkan Anda untuk mengelola atau menyinkronkan inventaris dengan sumber cloud lainnya, mengontrol akses, dan mengintegrasikan dengan LDAP. 

AWX merupakan aplikasi web (open-source) yang menyediakan user interfaces (UI), REST API dan task engine untuk Ansible. AWX merupakan versi open-source dari Ansible Tower.

• Ansible Tower 
Ansible Tower dari Red Hat sendiri menjadi solusi otomatisasi sistem yang sangat cocok untuk perusahaan yang sedang   menerapkan digitalisasi layanan, baik perusahaan besar maupun perusahaan startup. Seperti yang disebutkan oleh Rully Moulany, otomatisasi sistem menggunakan Ansible Tower memiliki tiga keuntungan antara lain peningkatan produktivitas, peningkatan reablitas, serta kemudahan dalam tata kelola.

Dengan sistem yang tidak lagi dioperasikan secara manual dalam tiap insfrastruktur yang dikelola perusahaan, tentunya kecepatan kerja akan meningkat. Perusahaan hanya perlu membuat resep program yang nantinya akan dijalankan oleh sistem secara otomatis. Dengan begitupun resiko human error juga akan semakin minim. Ansible Tower akan menyederhankan dan mengotomatisasi penyediaan cloud, konfigurasi, penerapan aplikasim orkestrasi antar layanan serta tugas dan proses TI lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar